Tidak ada Macau: Dampaknya terhadap Pariwisata di Indonesia


Tidak bisa dipungkiri bahwa Macau merupakan salah satu destinasi pariwisata yang sangat populer di Asia. Dengan kemegahan kasino-kasino megahnya dan beragam atraksi wisata yang menarik, Macau menjadi tujuan favorit bagi wisatawan dari berbagai belahan dunia. Namun, akhir-akhir ini, situasi berbeda terjadi. Tidak ada Macau: dampaknya terhadap pariwisata di Indonesia pun mulai terasa.

Menurut data yang dirilis oleh Organisasi Pariwisata Dunia (UNWTO), kunjungan wisatawan ke Macau mengalami penurunan yang signifikan akibat pandemi COVID-19. Hal ini tentu berdampak langsung pada pariwisata di negara-negara tetangga, termasuk Indonesia. Menurut Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suhariyanto, penurunan kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia sebesar 87% pada tahun 2020, sebagian besar disebabkan oleh penutupan Macau.

“Kami melihat adanya penurunan yang cukup drastis dalam jumlah kunjungan wisatawan asing ke Indonesia. Hal ini tentu berdampak pada perekonomian negara kita, terutama sektor pariwisata yang menjadi salah satu tulang punggung ekonomi Indonesia,” ujar Suhariyanto.

Dampak penutupan Macau juga dirasakan oleh pelaku usaha pariwisata di Indonesia. Menurut Ketua Asosiasi Pariwisata Indonesia (ASPI), Hariyadi Sukamdani, banyak pelaku usaha pariwisata di Indonesia yang mengalami kesulitan akibat berkurangnya jumlah kunjungan wisatawan asing. “Kami berharap situasi ini segera berakhir dan Macau dapat segera dibuka kembali untuk mendukung pemulihan pariwisata di Indonesia,” ujar Hariyadi.

Untuk mengantisipasi dampak penutupan Macau, pemerintah Indonesia perlu melakukan langkah-langkah strategis untuk mendukung pemulihan sektor pariwisata. Menurut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, pemerintah telah melakukan berbagai langkah seperti memperkuat promosi pariwisata dalam negeri dan menggencarkan kampanye #BanggaBuatanIndonesia untuk mendukung pelaku usaha lokal.

Meskipun situasi pariwisata di Indonesia terdampak oleh penutupan Macau, namun dengan adanya kerja sama antara pemerintah, pelaku usaha pariwisata, dan masyarakat, diharapkan sektor pariwisata di Indonesia dapat segera pulih dan kembali berkembang. Sebagaimana pepatah mengatakan, “Tidak ada badai yang abadi, pasti akan ada matahari terbit kembali.” Semoga pariwisata Indonesia dapat segera pulih dan kembali menjadi destinasi unggulan bagi wisatawan mancanegara.